Panik Karena Bayi Demam? Ketahui Penyebabnya dan Lakukan 7 Langkah Ini

Kelahiran bayi selalu menjadi kebahagiaan bagi seluruh keluarga. Melihat bayi tertawa pertama kali, pastilah menjadi momen yang tak akan terlupakan. Tapi bagaimana jika bayi demam? Kebanyakan orangtua, apalagi orangtua baru, pasti akan panik. Karenanya, agar tidak panik berlebihan, yuk kita kenali apa saja penyebab bayi demam dan bagaimana penanganannya.

Bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat Celcius. Demam sebenarnya bukanlah penyakit. Saat bayi ataupun kita orang dewasa sedang demam, itu adalah mekanisme tubuh untuk ‘pertahanan diri’. Demam menandakan ada virus, bakteri, infeksi, atau gangguan lain yang masuk ke dalam tubuh dan tubuh sedang mencoba melawannya. Karenanya, ibarat ‘alarm’, demam adalah penanda bagi kita bahwa ada yang tidak beres pada tubuh kita.

Ukur Suhu Saat Bayi Demam
Suhu Tubuh Jangan Melebihi 37,5 Derajat (babysguide.ru)

Demam sejatinya adalah proses yang terjadi karena tubuh sedang berusaha membentuk antibodi untuk menghalau gangguan. Proses pembentukan antibodi sendiri, terjadi saat otak mendapatkan sinyal dari zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sel-sel darah, saat melawan gangguan atau penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Saat mencoba membentuk antibodi inilah, bagian otak yang bernama hipotalamus (pusat pengatur suhu tubuh) meningkatkan suhunya. Inilah kemudian yang disebut demam.

Penyebab Bayi Demam

Penyebab demam pada bayi dan anak dapat dikategorikan dalam dua kategori besar, yaitu infeksi dan non infeksi. Termasuk dalam kategori infeksi, paling banyak adalah infeksi virus yang ditandai dengan batuk, pilek, juga diare. Sedangkan kategori non infeksi, biasanya karena alergi, imunisasi, juga tumbuh gigi.

Allah begitu baik, menciptakan ‘teman’ untuk demam agar kita lebih mudah melakukan deteksi terhadap gangguan yang terjadi pada tubuh. Demam biasanya disertai gejala lain yang mengarahkan kita pada gejala penyakit tertentu.

Dibanding anak-anak, bayi cenderung lebih mudah terserang demam. Ini dikarenakan bayi sedang membangun sistem pertahanan tubuhnya dari nol, sehingga gangguan sedikit saja yang masuk ke tubuhnya langsung mendapat respon.

Bagi orang Indonesia yang tinggal di luar negeri, tentu akan menemukan pengalaman berbeda ketika mengantar bayinya check up ke dokter saat demam. Dokter akan mengatakan bahwa normalnya dalam satu tahun bayi demam selama 12 kali. Itu berarti, satu kali setiap bulan dan tidak perlu diberi obat apapun.

Penanganan Bayi Demam oleh Dokter
Penanganan oleh Dokter (bebeksayfasi.com)

Benar bahwa demam memang bukan penyakit, melainkan penanda dari datangnya sebuah penyakit. Namun meski demikian, kita juga tetap perlu untuk waspada. Terlebih pada bayi, kita tidak hanya perlu waspada, namun ekstra waspada.

Jika hanya demam ringan, maka tidak perlu terlalu khawatir. Namun, jika suhu bayi sudah mencapai 39 derajat Celcius, segera bawa ia ke dokter. Juga, jika demam disertai dengan perubahan kondisi badan yang signifikan, seperti lemas, tidak ada nafsu makan, muncul ruam atau bintik merah pada kulit, tidur tidak nyenyak, pernafasan terganggu, terlihat tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, tidak ada air mata, popok tak sebasah biasanya), atau bahkan kejang, maka perlu untuk segera membawa bayi ke dokter.

Penanganan Bayi Demam

Agar tak panik berlebihan, penting untuk kita mengetahui bagaimana pertolongan pertama yang dapat kita berikan jika bayi demam. Berikut beberapa cara penanganan yang bisa kita lakukan di rumah sebelum membawa bayi ke dokter :

1. Tambahkan pemberian ASI pada bayi

Saat demam, penguapan pada tubuh bayi terjadi lebih cepat. Karenanya, untuk menghindari dehidrasi, tambahkan asupan cairan ke dalam tubuh bayi. ASI adalah asupan cairan paling tepat. Selain dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang karena penguapan, ASI juga mengandung nutrisi dan antibodi yang sangat berguna untuk membantu bayi melawan gangguan yang mencoba masuk ke dalam tubuhnya.

2. Kompres bayi menggunakan air hangat

Bayi Demam Dikompres
Memberi Kompres pada Bayi (bobobibi.com)

Mengompres tubuh bayi dengan air hangat diyakini dapat menurunkan suhu bayi. Hindari menggunakan air dingin karena malah akan memicu kenaikan suhu tubuh. Kompres bisa dilakukan dengan menyeka seluruh tubuh bayi dengan handuk yang sudah dicelup air hangat.

3. Hindari memakaikan baju tebal dan membungkus bayi

Memakaikan bayi baju yang tebal dan membungkus bayi rapat-rapat hanya akan menghambat penguapan yang terjadi pada tubuh bayi saat ia demam. Akibatnya, suhu tubuh malah akan semakin meningkat karena pengeluaran uap panas tubuh terhalang. Karenanya, saat ia demam, pakaikan bayi baju yang tipis dan menyerap keringat, juga nyaman saat dipakai bayi. Baju yang tipis akan mempermudah kulit melakukan ‘pernapasan’ dan penguapan.

4. Metode skin to skin contact

Salah satu metode yang juga diyakini dapat menurunkan demam bayi adalah skin to skin contact. Metode ini dilakukan dengan menempelkan tubuh bayi ke tubuh Ayah atau Ibunya. Agar kulit Ayah Ibu dengan kulit bayi bertemu, pada metode ini disarankan orangtua dan bayi tidak menggunakan pakaian. Setelah badan bayi menempel pada badan Ayah Ibu, cukup selimuti dengan selimut yang tidak terlalu tebal.

Skin to Skin pada Bayi Demam
Perbanyak Sentuhan Pada Bayi (satujam.com)

Menempelnya kulit bayi yang sedang demam ke kulit Ayah Ibu akan membuat panas di tubuh bayi berkurang. Ini dikarenakan, panas tubuh bayi terserap oleh tubuh Ayah Ibu yang memiliki permukaan kulit lebih dingin. Jangan khawatir, permukaan kulit dan tubuh Ayah Ibu lebih lebar daripada bayi, sehingga membuat panas yang terserap tadi akan tersalur ke seluruh tubuh Ayah Ibu. Dengan demikian, Ayah Ibu tidak akan tertular demam.

Metode ini juga dapat dilakukan dengan cara menggendong bayi, menelungkupkan bayi di dada Ayah Ibu, atau saat bayi tidur dengan menempelkan sebanyak mungkin kulit Ayah Ibu ke tubuh bayi. Selain untuk menurunkan demam, metode ini juga akan membuat bayi lebih nyaman, dan ikatan (bonding) antara bayi dengan Ayah Ibu akan lebih kuat.

5. Menjemur bayi di pagi hari

Jika bayi demam karena kuning atau batuk pilek, sinar matahari dapat membantu menyembuhkannya. Kehangatan sinar matahari diyakini mampu memicu keluarnya dahak dari tenggorokan bayi, sehingga ini akan membuatnya lebih nyaman. Sinar matahari juga memiliki kandungan vitamin D yang dapat memberikan asupan untuk penguatan tulang bayi. Untuk itu, jemur bayi selama 5-10 menit, di bawah pukul 10.00.

6. Berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter

Beberapa orangtua memilih memberikan obat penurun panas saat bayi demam. Jika demikian, maka pilihlah obat dengan kandungan paracetamol atau ibuprofen saja. Sebaiknya hindari obat yang mencampurkan paracetamol atau ibuprofen dengan kandungan lain. Ingat, karena tubuh bayi masih sangat rentan, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat kimia kepada bayi.

7. Cara tradisional menurunkan panas bayi

Beberapa orangtua juga memilih menggunakan cara tradisional untuk menurunkan demam. Cara tradisional yang dimaksud adalah dengan menggunakan tanaman herbal yang banyak dijumpai di Indonesia. Salah satu tanaman herbal yang manjur untuk menurunkan demam adalah bawang merah. Selain sedap sebagai bumbu masakan, bawang merah mempunyai kandungan berupa senyawa minyak atsiri, sikloaliin metilaliin, kuersetin dan floroglusin. Kandungan senyawa tersebut diyakini mampu menurunkan demam pada tubuh bayi.

Cara penggunaannya adalah parut halus bawang merah, campurkan dengan minyak kelapa atau VCO, minyak zaitun, atau sedikit minyak kayu putih, kemudian balurkan ke seluruh badan bayi. Bawang merah juga dipercaya dapat menyerap virus flu sehingga membantu mempercepat penyembuhan jika bayi terserang flu. Jika hidung bayi tersumbat, coba iris 3-5 siung bawang merah, campurkan dengan sedikit minyak kayu putih di piring kecil, kemudian letakkan di atas bantal bayi, maka bayi akan tidur lebih nyenyak karena ia bisa bernafas lebih lega.

Cara Membalur Bayi Ketika Demam
Balurkan ke Tubuh Bayi (vemale.com)

Demikianlah cara-cara pertolongan pertama yang bisa kita lakukan di rumah. Jika dalam 3 hari demam bayi belum juga turun, maka segeralah periksa ke dokter. Namun ingat, jika demam disertai perubahan perilaku atau perubahan kondisi tubuh bayi yang membahayakan, tanpa harus menunggu 3 hari, bawa bayi segera ke dokter. Dan ingat lagi, demam hanyalah ‘alarm’, bukan penyakit sesungguhnya. Maka, upayakan untuk mencari tahu dan mengobati penyakit yang memicu demam, itu akan lebih baik sebelum bertambah parah. Semoga bermanfaat.