Tahun 2016 ini bisa dibilang Indonesia panen film religi. Film demi film bergenre religi bergantian disuguhkan layar lebar. Pada paruh pertama tahun ini, sudah tayang beberapa di antaranya, dimulai dari Pesantren Impian, kemudian Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara, juga Kalam Langit. Memasuki bulan suci Ramadhan, satu lagi film religi apik yang diputar di bioskop tanah air, bertajuk “Surga Menanti”.
Surga Menanti menyuguhkan cerita yang tak biasa. Film ini mengisahkan tentang perjuangan untuk menjadi penghafal Qur’an. Diceritakan, Dafa, seorang anak berusia sebelas tahun, memiliki cita-cita untuk menjadi seorang hafidz (penghafal Qur’an). Ini sejalan dengan harapan kedua orangtuanya yang mempersiapkan Dafa sejak kecil untuk menjadi hafidz Qur’an. Keinginan orangtua Dafa ini sempat membuat mereka mendapat makian dari tetangganya. Namun, dengan tekad kuat, keluarga Dafa tetap memperjuangkan impian mereka.
Untuk mencapai cita-citanya, Dafa pun melanjutkan pendidikannya di sebuah pesantren di luar kampungnya. Dafa termasuk salah satu anak dengan prestasi cemerlang di pesantrennya. Namun malang tak dapat ditolak, saat Dafa sudah menghafal sebanyak 27 juz Al-Qur’an, tiba-tiba ia mendapat kabar mengejutkan. Ummi yang dicintainya divonis mengidap Leukimia Limfoblastik akut dan diperkirakan hidupnya tidak akan lama. Abi Dafa pun memintanya untuk kembali ke kampung dan menemani Umminya di sisa hidupnya. Demi cinta dan pengabdiannya kepada ibu, Dafa mematuhi perintah Abinya dan melanjutkan sekolah di kampungnya. Namun, cita-cita Dafa untuk menjadi hafidz tak pernah padam.
Surga Menanti mencoba menerobos trend kekinian. Biasanya genre film motivasi untuk anak bercerita tentang seorang anak yang berjuang mewujudkan hobi atau mimpi keduniawian seperti menjadi atlet, penyanyi, atau mengikuti idolanya. Selain perjuangan meraih impian, film motivasi untuk anak juga jamak menceritakan perjuangan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Surga Menanti secara eksplisit menyampaikan kepada penontonnya bahwa jangan sampai dunia menjadi cacat akhirat kita.
Meski mengusung tema yang berbeda dari genre film anak kebanyakan, namun Surga Menanti tak luput dari perhatian khalayak. Sejak ditayangkan pertama kali pada 2 Juni 2016 lalu, film ini sudah mengundang lebih dari 70 ribu pasang mata untuk menyaksikannya. Tidak hanya masyarakat awam, film ini juga menarik perhatian beberapa artis papan atas. Bahkan, para artis ini tidak hanya mengajak serta keluarganya, beberapa dari mereka mengajak anak-anak yatim untuk nonton bareng di salah satu bioskop terkemuka di Jakarta. Diakui beberapa orang yang sudah menonton, mereka tak henti menangis karena permainan emosi yang disuguhkan film ini.
Selain alur cerita, daya tarik film ini juga berasal dari pengambilan gambar yang dikemas apik. Lokasi pengambilan gambar Surga Menanti di pegunungan Dieng, menampilkan bentang alam indah yang memanjakan mata para pemirsanya. Bentang alam ini mampu menambah kesan positif penonton terhadap film ini. Bahkan, tidak hanya di Dieng, penonton seakan diajak rekreasi berkeliling dari Dieng, Wonosobo, Cirebon, Aceh, hingga Beijing.
Last but not the least, kemampuan akting yang ciamik dari para sineas papan atas di film ini, tak pelak menjadi magnet pemirsa. Agus Kuncoro, Ummi Pipik, Syakir Daulay, Della Puspita, Astri Ivo, dan Syaikh Ali Jaber adalah sederet pemain film ini. Selain nama-nama tersebut, beberapa pendatang baru juga turut meramaikan Surga Menanti, namun kemampuan akting mereka patut diacungi jempol.
Surga Menanti digarap oleh sutradara Hasto Broto, dengan skenario ditulis oleh Dyah Kalsitorini. Dyah sendiri selama ini dikenal karena kepiawaiannya menulis skenario untuk banyak film televisi bertema religi. Sedangkan produksi Surga Menanti adalah kolaborasi dari Khanza Film dan Yayasan Ali Jaber.
Demikianlah, banyaknya animo masyarakat terhadap film Surga Menanti cukup dapat membuktikan geliat religiusitas masyarakat di Indonesia. Salah satu hal yang patut disyukuri. Banyak hikmah kehidupan yang dapat diambil dari film ini, namun terutama adalah film ini mengingatkan kewajiban seorang muslim terhadap kitab sucinya. Film ini layak ditonton bersama seluruh anggota keluarga. Tunggu apa lagi?! Yuk, nonton!