21 Sikap yang Perlu Dibangun Untuk Melahirkan Anak Cerdas

Sebagian besar orang tua tidak menyadari bahwa hal-hal yang terlihat sepele atau yang biasa terjadi di dalam lingkungan rumah adalah proses pendidikan yang menentukan kecerdasan. Sebagian dari mereka berfikir bahwa membangun kecerdasan dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan edukasi yang bersifat memberi tambahan pengetahuan kognitif. Bahkan sayangnya mereka cenderung disibukkan dengan proses belajar membaca, menulis dan menghitung. Sehingga tidak jarang kita melihat anak-anak pintar yang berprestasi di sekolah masih manja dan tidak bisa memenuhi keperluan dirinya. Padahal sejatinya membentuk anak cerdas haruslah menjadikan mereka memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.

Hal yang jauh lebih penting dalam mempersiapkan anak-anak usia pra sekolah bukanlah kemampuan mereka dalam membaca, menulis dan berhitung namun mempersiapkan mereka memiliki perilaku dan sikap yang baik dalam belajar sehingga terbangun kepribadian manusia pembelajar dalam diri mereka.

Anak Cerdas Pembelajar
Anak Cerdas Adalah yang Mampu Beradaptasi dengan Lingkungan

Sikap yang perlu dibangun untuk melahirkan anak-anak yang cerdas pada awal usia kehidupan mereka yang jauh lebih penting daripada memberikan pengetahuan kognitif, diantaranya adalah:

  1. Anak dapat menunjukkan semangat dan rasa ingin tahu sebagai seorang pembelajar
  2. Anak memiliki daya tahan dalam mengerjakan tugas sampai tuntas dan bersedia mencari bantuan ketika menghadapi masalah
  3. Anak bersikap menyenangkan dan kooperatif dalam kegiatan belajar
  4. Anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan satu atau lebih anak-anak
  5. Anak dapat berinteraksi dengan mudah dengan orang dewasa yang dikenal
  6. Anak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok
  7. Anak dapat bermain dengan orang lain dengan cara yang baik
  8. Anak bersedia bergiliran dan berbagi mainan
  9. Anak dapat membersihkan dan merapikan lingkungan setelah menggunakannya
  10. Anak dapat mencari bantuan orang dewasa bila diperlukan untuk menyelesaikan konflik
  11. Anak dapat menggunakan kata-kata dan cara yang baik untuk menyelesaikan konflik
  12. Anak dapat mendengarkan dengan pemahaman terhadap arahan, perintah dan percakapan
  13. Anak khususnya usia pra sekolah dapat mengikuti satu sampai dua petunjuk
  14. Anak dapat berbicara dengan cukup jelas untuk dipahami tanpa harus memberikan petunjuk kontekstual
  15. Anak dapat bercerita berkaitan pengalaman disertai dengan pemahaman tentang urutan peristiwa
  16. Anak memiliki minat terhadap kegiatan yang berhubungan dengan membaca
  17. Anak mendengarkan dengan antusias saat dibacakan buku
  18. Anak dapat menyampaikan kembali informasi yang didapat dari cerita
  19. Anak dapat menunjukan urutan cerita melalui gambar secara logis
  20. Anak dapat bermain peran dengan benda-benda
  21. Anak dapat mengambil peran dalam permainan berpura-pura
Anak Cerdas Peduli Lingkungan Sekitar
Orangtua Perlu Melibatkan Anak dalam Pekerjaan Sehari-hari (flickr.com)

Dari pemaparan di atas ternyata proses menciptakan lingkungan yang mencerdaskan anak menjadi sangatlah sederhana. Orang tua yang ingin melakukan homeschooling di usia dini tidak perlu terlalu panik dalam menyusun kurikulum dan rencana pembelajaran. Dalam pendapat penulis yang dibutuhkan pada usia awal kehidupan mereka hanyalah sebagai berikut:

  1. Perbanyak menyusui secara langsung tanpa bantuan botol
  2. Perbanyak diskusi tentang lingkungan sekitar
  3. Perbanyak melibatkan mereka dalam pekerjaan sehari-hari
  4. Perbanyak melatih mereka melakukan keperluan dirinya sendiri dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi
  5. Perbanyak kegiatan membaca buku bersama mereka dan mendiskusikan isi bacaan
  6. Perbanyak olahraga bersama mereka
  7. Perbanyak melakukan kegiatan bermain aktif
  8. Perbanyak cinta dan kasih sayang
  9. Perbanyak membaca Al Quran sejak dalam kandungan
  10. Perbanyak doa dan sedekah

Apabila 10 poin di atas dapat dilaksanakan dengan baik dan konsisten, insya Allah kita telah membantu anak-anak kita mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan dan menghadapi kematian.

Ditulis oleh Kiki Barkiah, Ketua Yayasan Al-kindi Batam (komunitas homeschooling muslim dan rumah tahfidz Al-kindi Mahardika Batam.