Review Film Ada Apa Dengan Cinta 2, Sekuel 14 Tahun Dengan Rasa Yang Sama

Review Film Ada Apa Dengan Cinta 2
Ada Apa Dengan Cinta 2 (remaja.suaramerdeka.com)

Kamu-kamu remaja tahun 2000-an pastinya senang sekali ketika mendengar kabar bahwa film Ada Apa Dengan Cinta akan dibuat sekuelnya. Ya, film yang booming di tahun 2002 itu sudah menjadi icon remaja masa itu. Tidak hanya cara berpakaian para pemainnya yang jadi tren kala itu, namun sampai cara ngomong dan dialog mereka pun sering diparodikan oleh para remaja, bahkan hingga sekarang. Setelah 14 tahun berselang, akhirnya film ini dibuat sekuelnya dengan judul sama Ada Apa Dengan Cinta 2. Masih samakah nuansanya dengan film pertama? Ini dia review film Ada Apa Dengan Cinta 2, Sekuel 14 Tahun Dengan Rasa Yang Sama.

Penayangan Ada Apa Dengan Cinta di layar lebar pada 2002 silam disebut-sebut sebagai momentum kebangkitan film Indonesia. Benar saja, pasca penayangan film ini, silih berganti film-film Indonesia ramai menghiasi layar lebar, seakan bangkit dari mati suri. Film produksi Miles Film ini juga sanggup menjadi magnet remaja kala itu hingga penontonnya tembus angka 2 juta selama penayangannya. Duo produser kawakan Mila Lesmana dan Riri Riza sungguh bertangan dingin dalam penggarapan Ada Apa Dengan Cinta. Ini terlihat dalam pemilihan pemain juga penulisan skenario. Dian Sastro, Titi Kamal, Ladya Cheryl, Adinia Wirasti, Sissy Priscillia, Nicholas Saputra dan Denis Adiswara, adalah deretan pemain yang benar-benar dapat menceritakan dinamika remaja, cocok dengan usia mereka saat itu. Nama-nama itupun kini sudah menjadi pemain peran yang populer di tanah air. Mereka meyakini, Ada Apa Dengan Cinta adalah film yang melambungkan namanya. Rudi Soejarwo, sang sutradara kawakan, dipercaya untuk mengarahkan para pelakon itu untuk berperan maksimal.

Ada Apa Dengan Cinta lekat di benak penontonnya karena konflik yang dibangun dalam film ini benar-benar khas remaja, sehingga para remaja sangat menikmatinya. Hubungan persahabatan Geng Cinta yang terdiri dari Cinta (Dian Sastro), Maura (Titi Kamal), Alya (Ladya Cheryl), Karmen (Adinia Wirasti) dan Mily (Sissy Priscillia) digambarkan dengan sangat apik. Kekompakan mereka menggarap mading sekolah, juga saling membantu memecahkan masalah anggotanya seakan menjadi inspirasi bagi para  remaja kala itu. Selain persahabatan, remaja juga lekat dengan kisah percintaan. Film ini pun membawa pemirsanya larut dalam romansa Cinta dan Rangga (Nicholas Saputra) yang bertabur puisi indah. Bahkan, saking kuatnya pengaruh film ini, banyak remaja kala itu menjadi sastrawan dadakan demi mengejawantahkan inspirasi yang mereka dapatkan dari sosok Rangga yang sangat puitis di film ini.

Nah, kini setelah 14 tahun berselang, Miles memproduksi sekuel film remaja fenomenal ini. Ada Apa Dengan Cinta 2 resmi ditayangkan pada 28 April 2016 secara serentak di bioskop tanah air, setelah gala premiere-nya dihelat dengan sangat meriah di Yogyakarta pada 23 April 2016. Bahkan tidak hanya di Indonesia, Ada Apa Dengan Cinta 2 juga ditayangkan secara serentak di Malaysia dan Brunei Darussalam. Pada hari pertama penayangannya, film ini mampu menarik 200.000 penonton. Di Malaysia, antusiasme terhadap film ini juga begitu besar. Pada hari pertama penayangan di Malaysia, film ini mampu raup lebih dari RM 300 ribu atau sekitar Rp 1 miliar. Pada 1 Mei 2016, di Indonesia, film ini sudah ditonton oleh 700.000 orang, hari ini mungkin sudah tembus jutaan penonton.

Apa sih yang membuat Ada Apa Dengan Cinta 2 demikian diminati oleh pemirsanya? Seperti yang sudah disebutkan di atas, film ini dan para tokoh di dalamnya sudah memiliki penggemarnya sejak 2002 lalu. Sehingga, ketika Miles secara resmi mengumumkan bahwa Ada Apa Dengan Cinta akan dibuat sekuelnya, ibarat memberikan sebongkah gula di sarang semut, sambutannya akan sangat luar biasa. Rasa penasaran khalayak akan seperti apa kelanjutan kisah Cinta dan Rangga, akan seperti apa karakter mereka setelah 14 tahun berlalu, akan seperti apa jalan ceritanya, dan lain sebagainya, adalah motivasi tersendiri bagi para penggemar untuk rela bersabar hati menunggu film ini dirilis.

Namun, di sisi lain, rasa penasaran khalayak tersebut juga sekaligus menjadi tantangan bagi Miles Film untuk menyuguhkan Ada Apa Dengan Cinta 2 sebaik kualitasnya dengan film pertamanya dulu. Tak dapat dipungkiri, meneruskan film yang sudah lebih dari satu dekade dengan tetap menjaga kualitas dan ‘rasa’ yang sama, bukanlah hal yang mudah. Inipun diakui oleh produser dan sutradara film ini pada wawancara di beberapa media tanah air. Dan, mereka berhasil, sekuel Ada Apa Dengan Cinta yang baru rilis 14 tahun kemudian ini, masih memiliki ‘rasa’ yang sama dengan prekuelnya.

Apa sajakah ‘rasa’ yang masih sama itu?

1. Pemain yang sama, dengan karakter yang sama

Reuni Pemain AADC 2
Para Pemain AADC 2 (kanaltigapuluh.info)

Melanjutkan kembali film dengan rentang waktu cukup lama, ditambah menghadirkan para pemain yang sama dengan karakter yang dimainkan juga sama seperti film sebelumnya, jelas bukan pekerjaan mudah. Namun tampaknya, selain memiliki penggemarnya sendiri yang cukup fanatis, Ada Apa Dengan Cinta 2 tampaknya didukung oleh para pemain yang juga sama fanatisnya untuk dapat melanjutkan kembali cerita mereka di film berikutnya. Sehingga, ketika Mira Lesmana, sang produser menghubungi satu per satu pemain Ada Apa Dengan Cinta, dengan senang hati mereka menerima tawaran untuk berperan kembali pada sekuelnya.

Merekapun mengaku, tidak sulit untuk melakukan recalling untuk kembali memerankan para tokoh utama film ini, karena karakter tokoh tersebut sudah mereka pahami di film sebelumnya. Tanpa butuh waktu lama, chemistry antar pemain langsung terjalin karena mereka juga berhubungan baik di dunia nyata. Bahkan, Geng Cinta tidak hanya bersahabat di film, namun sampai di keseharian mereka. Hanya sayang, Ladya Cheryl tidak bisa kembali memerankan Alya karena harus melanjutkan studinya. Mira Lesmana pun tidak ingin mempertaruhkan chemistry yang sudah terbangun dengan mencari tokoh lain untuk menggantikan Alya. Lalu, bagaimana peran Alya? Lihat saja langsung di filmnya ya! Dijamin tidak akan kecewa. Menjadi menarik adalah bagaimana gambaran kehidupan para tokoh utama film ini setelah 14 tahun. Ada Apa Dengan Cinta 2 cukup menggambarkan bagaimana proses pendewasaan para tokoh utamanya, dengan kehidupannya masing-masing.

2. Jalinan cerita dengan patron bernuansa sama

Jika Ada Apa Dengan Cinta patron jalan ceritanya adalah persahabatan dan asmara, maka demikian juga Ada Apa Dengan Cinta 2. Kelanjutan romansa Cinta dan Rangga terekspos cukup besar dalam film kedua ini. Seperti diketahui, pada trailer film kedua ini ada kalimat yang Cinta katakan pada Rangga, “Rangga, apa yang kamu lakukan ke saya itu, jahat!” Ya, kisah asmara keduanya pada film kedua ini memang tidak berjalan lancar. Sama seperti di film pertama, hubungan mereka berdua putus nyambung. Namun, seperti film pertama, akhir film kedua ini membahagiakan. Hanya saja, peran Geng Cinta untuk membantu Cinta menyelesaikan masalahnya tidak sebesar porsi di film pertama, meski kebersamaan dan keakraban mereka tetap terasa.

Satu hal yang disayangkan dari film kedua ini, jalan ceritanya yang terlalu cepat. Agak berbeda dengan film pertama yang terkesan dramatis baik dalam romansa Rangga-Cinta, maupun dalam konflik Geng Cinta terutama Alya, nuansa dramatis itu tidak terlalu terasa di film kedua ini. Satu tambahan kejutan yang disiapkan di film kedua ini adalah kehidupan pribadi Rangga yang akan lebih banyak diceritakan.

Cinta dan Rangga dalam AADC 2
Reuni Cinta dan Rangga (debroo.com)

3. Puisi masih menjadi ruh

Masih sama dengan film pertama, Ada Apa Dengan Cinta 2 juga masih bertabur puisi. Agaknya Mira Lesmana ingin mempertahankan diferensiasi yang satu ini. Ya, tak dapat dipungkiri, memang puisi-puisi Rangga dan Cinta di film ini menjadi penarik tersendiri bagi para penggemarnya. Meski, di film kedua ini ekspos terhadap puisi Rangga tidak sebanyak di film pertama, namun ruh berupa puisi ini masih tetap terasa. Jika di film pertama, penulis puisi dipercayakan kepada Rako Prijanto, maka di film kedua ini Miles mempercayakannya kepada penyair muda Aan Mansyur. Penggalan puisi Aan Mansyur yang diceritakan ditulis oleh Rangga untuk Cinta di film ini, bahkan sudah tersebar luar di dunia maya. Berikut bunyinya : “Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini. Dipisah kata-kata, begitu pula rindu. Lihat tanda tanya itu. Jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.”

4. Musik latar dengan karakter yang sama

Salah satu elemen yang krusial dalam sebuah film adalah soundtrack dan backsound atau musik latar. Pada film pertama Ada Apa Dengan Cinta, duet pasangan musisi kawakan tanah air, Melly Goeslaw dan Anto Hoed, dinilai sangat berhasil menghidupkan film dengan lagu-lagu yang mereka ciptakan. Bahkan musik latar film pertama tersebut sampai saat ini masih menjadi favorit para penontonnya. Hanya dengan mendengarkan lagunya, langsung terbayang adegan-adegan di film itu. Pada Ada Apa Dengan Cinta 2 ini, Melly dan Anto juga masih dipercaya Miles untuk menggarap musik latarnya. Ini yang juga menjadi penguat karakter dan rasa pada film kedua, sama seperti film pertama. Warna musik Melly dan Anto yang khas, dengan lirik yang khas, serta merta mampu membetot rasa para pemirsa film ini sehingga ikut terbawa larut dalam setiap adegan.

5. Penggagas film yang masih sama

Seperti sudah disebutkan di atas, bahwa Miles Film masih menjadi produser Ada Apa Dengan Cinta 2, sama seperti pada film pertama. Mira Lesmana masih menduduki kursi produser, bersama Riri Riza mereka menggagas kelanjutan Ada Apa Dengan Cinta. Karena berasal dari penggagas yang sama dari film pertama, maka film kedua inipun tak kehilangan rasa dan karakter dari film pertama. Hanya saja, Riri Riza tidak menjabat sebagai produser seperti di film pertama, melainkan langsung memegang peran sebagai sutradara menggantikan Rudi Soedjarwo. Kebanyakan kru film kedua ini juga berganti, hanya penulis skenario yang masih sama yaitu Prima Rusdi, namun kali ini berkolaborasi langsung dengan Mira Lesmana, ini juga faktor yang menyebabkan sekuel film ini masih ‘berasa’ sama.

Mereka yang Terlibat dalam AADC 2
Kru Ada Apa Dengan Cinta 2 (rakyatmerdeka.net)

Demikianlah, setiap karya pastilah ada yang mengapresiasi, ada juga yang mengkritik. Adegan ciuman mesra Rangga dan Cinta pada film kedua ini termasuk salah satu pasal yang menuai kritik. Meski mereka sama-sama sudah dewasa, namun tindakan tersebut tetap saja dianggap tidak sesuai dengan budaya ketimuran kita. Karena itu, sebaiknya ketika akan melihat film ini, usahakan untuk tidak membawa anak di bawah umur.

Akhirnya, Ada Apa Dengan Cinta 2 tetap fenomenal sebagai film yang sekuelnya dibuat jauh setelah pemutaran film pertamanya. Hal ini mengingat, tidak banyak film terutama film Indonesia yang bisa melakukan itu, dengan karakter dan rasa yang sama antara kedua film. Bahkan, sepertinya film ini menjadi film Indonesia pertama yang sekuelnya dibuat setelah lewat satu dekade. Walau mungkin tidak ada kejutan berarti dalam filmnya, namun paling tidak para penonton bisa melepas kerinduan mereka akan kelanjutan kisah cinta Cinta dan Rangga.