Pesantren Impian, Film Indonesia Terbaru yang Mengusung Tema Tidak Biasa

Asma Nadia, salah satu penulis produktif Indonesia, kembali memfilmkan karya tulisannya. Sama seperti judul novelnya, Pesantren Impian, mulai ditayangkan di bioskop tanah air sejak 3 Maret 2016 lalu. Film Indonesia terbaru, yang diproduksi oleh MD Productions ini memiliki tema thriller religi, tema yang tidak biasa di kancah perfilman tanah air.

Pesantren Impian bercerita tentang sepuluh orang gadis yang mendapatkan undangan secara misterius untuk tinggal di Pesantren Impian. Pesantren ini didirikan oleh Gus Budiman, seorang dermawan kaya raya, di sebuah pulau yang tidak banyak diketahui orang.

Film Indo Thriller Terbaru
Poster Pesantren Impian (acara.co.id)

Rini, gadis lugu, datang dengan kehamilan di luar nikah. Butet, dengan kasus narkobanya. Sissy seorang model tenar ibukota, datang dengan sahabatnya, Inong. Sri hadir dengan skandal pelacuran. Briptu Dewi polwan muda yang cerdas, menyamar sebagai Eni, bergabung karena mendapat petunjuk bahwa tersangka pembunuhan di Hotel Crystal yang sedang diburunya, ada di Pesantren Impian. Selain mereka, masih ada sederet nama lain dengan dengan kesuraman masa lalu masing-masing.

Meski awalnya dirasa sulit, akhirnya Pesantren Impian mampu membuat para santriwati itu akrab bahkan dekat selayaknya saudara. Sepuluh gadis yang kehidupan sebelumnya jauh dari aroma surgawi itu perlahan berproses untuk mengenal Islam lebih baik. Di Pesantren Impian, mereka belajar kembali pada fitrah, agar kematian yang bisa datang kapan saja, tidak menjadi momok mengerikan melainkan pintu kebebasan menuju surga.

Adegan Film Indo Terbaru, Pesantren Impian
Ketibaan di Pesantren Impian (muvila.com)

Ketenangan di Pesantren Impian tiba-tiba terusik, manakala satu persatu pembunuhan misterius terjadi. Suasana yang tadinya nyaman berubah mencekam. Para santriwati ketakutan namun mereka tak bisa meninggalkan Pesantren Impian karena kondisi alamnya yang tidak memungkinkan. Akhirnya, satu persatu misteri terkuak. Para penghuni Pesantren Impian terkejut karena apa yang terjadi tak mereka perkirakan sebelumnya.

Ya, Pesantren Impian memang berbeda. Jika biasanya genre film religi menyajikan nuansa drama yang kental, Pesantren Impian menyajikan ketegangan demi ketegangan yang mampu membuat penonton deg-degan saat menontonnya. Asma Nadia juga menyatakan, novel yang kemudian difilmkan ini ingin mengubah citra pesantren yang jamak dimaknai khalayak sebagai tempat yang radikal dan sarang teroris.

Selain jalan cerita dan tema tidak biasa, penarik dari salah satu film Indonesia terbaru ini adalah para artis papan atas yang meramaikan. Prisia Nasution, Fahri Albar, Dinda Kanya Dewi, Indah Permatasari, Sita Nursanti, juga Dedi Sutomo, didapuk menjadi para pemain utama film ini. Tangan dingin Ifa Isfansyah, yang pernah sukses menyutradarai Sang Penari, kembali menari apik di Pesantren Impian ini. Film ini juga menjadi tambah menarik dengan kolaborasi sang produser Hanung Bramantyo, salah satu sutradara kawakan Indonesia. Sedangkan skenario film ini ditulis oleh Alim Sudio yang juga menulis untuk film Surga Yang Tak Dirindukan, berkolaborasi dengan Salim Bachmid.

Asma Nadia sebagai Jilbab Traveler
Asma Nadia (satumedia.net)

Namanya sebuah karya, pastilah ada yang menikmatinya namun ada juga yang tidak. Demikian juga dengan Pesantren Impian. Beberapa orang menilai plot film ini tidak sama dengan jalan cerita dalam novelnya, hal yang sering pula diungkapkan khalayak saat melihat film yang diadaptasi dari novel. Ada juga yang menilai sutradara film ini gagal menampilkan film ini sebagai thriller religi. Bahkan ada juga yang mengomentari tentang musik latar film ini yang dianggap gagal juga menambah kesan horor.

Namun, dibalik komentar-komentar miring dari para penonton yang tak menikmatinya, film ini masih banyak mendapatkan apresiasi. Banyak yang mendukung film ini karena meskipun bergenre thriller, film ini tak mengumbar darah dan kekerasan yang membuat jijik pemirsanya. Juga, meski horor, namun tak sama dengan film horor Indonesia kebanyakan, film ini tak mengumbar aurat pemainnya. Dan, banyak juga yang dapat mengambil hikmah dan mendapat pencerahan dari film ini, tak seperti film-film thriller lain yang hanya meninggalkan rasa ngeri.

Novel Pesantren Impian
Novel Latar Belakang Film Pesantren Impian (@asmanadia)

Di kancah perfilman Indonesia sendiri, Pesantren Impian melengkapi sederet karya Asma Nadia yang diangkat ke layar lebar. Sebut saja Assalamu’alaikum Beijing, Surga Yang Tak Dirindukan, Emak Ingin Naik Haji, dan Rumah Tanpa Jendela adalah beberapa karya sastra Asma Nadia yang telah dapat dinikmati versi filmnya. Selain film, ada juga karya Asma yang diangkat ke layar kaca tanah air, yaitu Catatan Hati Seorang Istri dan Sakinah Bersamamu. Deretan sineas papan atas tanah air juga turut ambil bagian dalam film-film dan serial televisi tersebut.

Pesantren Impian sendiri adalah novel yang diproduksi kembali oleh Asma Nadia dari karyanya beberapa tahun lalu. Novel remake ini diterbitkan oleh Asma Nadia Publishing House pertama kali pada Juli 2014 dan telah dicetak sebanyak empat kali hingga Oktober 2015. Novel ini laris manis di tanah air dan mendapat label “national best seller. Jika novelnya laris dinikmati pembaca, apakah filmnya juga laris dikerubuti penonton? Yuk, kita buktikan!