Perlukah Vitamin untuk Mengatasi Anak Susah Makan?

Anak yang gemuk belum tentu sehat sedangkan anak yang kurus pun belum tentu berarti tidak sehat. Pemahaman ini masih cukup jarang ditemukan pada orang tua, bahkan di era modern ini. Masih kuatnya pendapat bahwa anak-anak yang gembil dan gemuk adalah anak yang ideal dan sehat masih sangat kuat bercokol di berbagai kalangan masyarakat.

Dalam hal ini, pengaruh televisi dan berbagai media juga sangat besar. Bagaimana tidak? Orang tua yang dicekoki dengan iklan vitamin atau suplemen yang menampilkan anak-anak gemuk yang tampak lucu menggemaskan, mau tidak mau membuat para orang tua melihat anak mereka dengan keinginan untuk menggemukkan anak agar terlihat kurang lebih sama.

Makan dengan Gizi Seimbang
Anak Susah Makan (macampenyakit.com)

Sayangnya, yang juga kurang dipahami oleh para orang tua, adalah besar kecilnya tubuh anak sangat dipengaruhi oleh kondisi genetik di orang tua. Sehingga indikator sehat tidaknya si kecil bukan semata-mata dilihat berdasarkan berat atau bobot badannya. Melainkan dilihat dari keaktifan dan responnya terhadap sekitarnya. Untuk itu Bunda perlu mengetahui beberapa patokan kebutuhan gizi dan vitamin pada anak dalam masa tumbuh kembangnya.

Pada anak usia pertumbuhan, khususnya dari usia Balita (bawah lima tahun) hingga Pra sekolah yakni anak pada rentang usia 1 sampai 5 tahun, kebutuhan nutrisinya lebih besar dibandingkan orang dewasa.

Komposisi Kebutuhan Vitamin dan Mineral Anak di Usia Dini

1. Vitamin:

Vitamin A bagi AnakSumber Vitamin A Nabati (familynutritioncoach.com)

  • Vitamin A setara dengan wortel sebanyak 50 gram.
  • Vitamin D setara dengan susu atau mengkonsumsi teri.
  • Vitamin K setara dengan 20 gram asparagus.
  • Vitamin B1 (Thiamin) setara dengan 150 gram kentang rebus.
  • Vitamin B2 (Riboflavin) setara dengan setengah butir telur rebus.
  • Vitamin B3 (Niacin) setara dengan 50 gram dada ayam.
  • Vitamin B6 (Piridoksin) setara dengan 90 gram salmon fillet.
  • Vitamin B12 setara dengan 1 buah telur rebus.
  • Asam folat setara dengan 35 gram brokoli.

    2. Mineral:

    Susu Putih Murni
    Susu Untuk Kesehatan (hongthongrice.com)
  • Kalsium setara dengan 290 ml susu.
  • Magnesium setara dengan 245 gram buah labu.
  • Zat Besi setara dengan 170 gram daging sapi.
  • Zinc setara dengan 100 gram kacang tanah.
  • Selenium setara dengan 20 gram tuna.
  • Natrium setara dengan setengah sendok teh garam.

Lalu, masih perlukah vitamin tambahan diberikan kepada anak? Hal ini memang tergantung pada prinsip dan keputusan masing-masing orang tua, namun alangkah baiknya jika vitamin dan segala kebutuhan nutrisi anak dipenuhi dari sumber-sumber yang alami. Karena pada dasarnya vitamin sintetik tentu bukan tanpa residu.

Tapi bagaimana dengan kasus anak-anak yang susah makan? Bunda mungkin bisa melihat terlebih dulu beberapa penyebab anak susah makan berikut ini sebelum memutuskan untuk memberikan vitamin atau suplemen tambahan kepada si kecil.

Penyebab Anak Susah Makan

1. Mengalami sakit pada rongga mulut

Ada beberapa kemungkinan mengapa anak mengalami sakit pada rongga mulutnya. Bisa karena sedang tumbuh gigi atau mungkin mengalami sariawan.

2. Terlalu banyak mengkonsumsi cemilan

Cemilan Membuat Anak Susah Makan
Jajanan atau Cemilan (rawstory.com)

Batasi pemberian makanan sampingan/snack pada anak. Hal ini akan membantu peningkatan nafsu makan anak.

3. Berikan variasi penyajian makanan

Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik. Anak-anak sangat suka dengan warna makanan yang mecolok. Hal ini bisa dibantu dengan paduan warna sayuran hijau dan merah dari tomat serta warna kecoklatan dari daging atau ayam.

4. Berikan variasi menu makanan

Persering mengganti menu makanan. Sehingga anak tidak mudah bosan. Jika perlu lakukan interaksi dengan anak untuk mengetahui makanan favoritnya.

Mendesain Makanan Anak
Variasi Menu Makanan Anak (ragamkuliner.com)

Nah, Bunda silakan mencermati kondisi anak sebelum memutuskan memberikan vitamin anak susah makan. Memang benar ketika anak susah makan, maka bukan tidak mungkin asupan nutrisinya menjadi berkurang yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya tidak optimal. Lakukan dulu beberapa solusi yang dipaparkan di atas, barulah memutuskan apa yang terbaik untuk meningkatkan asupan nutrisi anak Bunda. Selamat mencoba.