seorang manusia patah
kakinya sebelah
berlari terengah
berkejaran dengan peradaban
pengetahuan dan teknologi
yang amputasi kakinya
seorang manusia patah
tangannya sebelah
genggam bongkahan berlian
gemetar angkatnya tinggi
coba memberi
satu tangan tak sanggup
berlian itu jatuh
dihisap lumpur anyir peluh
seorang manusia patah
yang kelu lidah
terpotong nyanyi hipnotis televisi
iklan dan informasi pongah
redam teriak lantangnya
yang bela hati dan kehidupan
nyaris tanpa suara
seorang manusia patah
masih coba mensyukuri
keutuhan hatinya
~15 Ramadhan~

–puisi ini pernah dipost di carrotsoup.multiply.com–