Dalam upaya kita membentuk anak cerdas, banyak hal yang dapat mulai kita lakukan sejak anak masih usia pra sekolah. Dengan mendampingi perkembangan dan pendidikan mereka dari rumah, diharapkan ikatan yang kuat antara anak dan orangtua dapat terbentuk. Adapun berbagai pengetahuan kognitif yang dapat kita sampaikan kepada anak-anak usia pra sekolah diantaranya:
I. Konsep huruf
1. Mengenalkan huruf
2. Mengidentifikasi huruf besar
3. Mengidentifikasi huruf-huruf kecil

II. Logika matematika
1. Pola dan hubungan berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
2. Pengelompokan benda
3. Mengenali pola sederhana dan menduplikasi pola
III. Konsep angka dan operasi
1. Menghitung 1 sampai 20
2. Menghitung benda dalam kisaran jumlah 10
3. Mencocokkan angka
4. Mengidentifikasi angka secara simbolik 0-10
IV. Geometri dan hubungan spasial
1. Mengidentifikasi 4 bentuk: lingkaran, persegi, persegi panjang dan segitiga
2. Menunjukkan konsep posisi/arah (atas/bawah, di atas/di bawah, di dalam/di luar, di belakang/di depan, di samping/di antara, tinggi/rendah, kanan/kiri, nyala/mati, pertama/terakhir, jauh/dekat, maju/berhenti)

V. Pengukuran
1. Menunjukkan pemahaman dalam menggunakan kata-kata pembanding (besar/kecil, pendek/panjang, tinggi/pendek, lambat/cepat, sedikit/banyak, kosong/penuh, kurang/lebih)
VI. Keterampilan motorik kasar
1. Dapat menggunakan dan mengendalikan sepeda roda tiga
2. Melompat di tempat dan mendarat dengan dua kaki
3. Dapat berdiri dengan satu kaki selama 5 detik
4. Melompat dengan 1 kaki 2-3 kali lompatan
5. Melempar bola dengan arah
6. Menangkap bola yang dilempar dengan tangan
7. Memanjat tangga bermain
8. Melompat dengan lancar sepanjang 20 kaki
VII. Keterampilan motorik halus
1. Menumpuk sampai 10 balok
2. Meronce manik-manik besar
3. Melengkapi puzzle tujuh potongan
4. Membuat pancake, ular dan bola dari plastik
5. Memegang pensil dengan benar
6. Menyalin garis vertikal, garis horizontal, lingkaran, persegi, simbol V, segitiga
7. Menulis nama depan
8. Menulis nama depan tanpa contoh
9. Memegang gunting dengan benar
10. Potongan dalam garis lurus di atas kertas
11. Memotong persegi di atas kertas
12. Memotong segitiga di atas kertas
13. Memotong lingkaran di atas kertas
14. Menggunakan lem dan menempel tepat
15. Menggunakan lem dalam jumlah yang tepat saat mengerjakan tugas-tugas

Semua materi diatas sifatnya hanya pengenalan. Mungkin ada beberapa anak yang mudah menerima konsep tersebut tapi ada juga yang membutuhkan waktu. Proses tersebut dapat terus kita lanjutkan sedemikian hingga diharapkan anak-anak telah memiliki pencapaian berikut di akhir usia TK (sekitar 6 tahun):
- Anak dapat mengikuti aturan kelas
- Anak dapat terpisah dari orang tua atau pengasuh dengan mudah
- Anak bersedia melakukan sesuatu secara bergiliran
- Anak dapat memotong menggunakan gunting mengikuti garis
- Anak telah menentukan tangan mana yang lebih dominan
- Anak memahami konsep-konsep waktu seperti kemarin, hari ini dan besok
- Anak dapat berbaris dengan tertib
- Anak dapat menyetujui dan mengikuti petunjuk dengan mudah
- Anak dapat berkonsentrasi selama 15 sampai 20 menit
- Anak dapat memegang krayon dan pensil dengan benar
- Bersedia berbagi mainan dan alat belajar
- Mengetahui 10 warna dasar: merah, kuning, biru, hijau, oranye, hitam, putih, pink, coklat dan ungu
- Anak dapat mengenali dan menulis huruf-huruf alfabet dalam bentuk huruf besar dan huruf kecil
- Anak dapat mengetahui hubungan antara huruf dan suara yang mereka buat
- Anak diharapkan dapat mengenali kata atau membaca kalimat sederhana
- Anak dapat mengeja atau menulis nama lengkapnya
- Anak dapat menceritakan kembali cerita yang telah dibaca dengan suara keras
- Anak dapat menyampaikan pendapat melalui menggambar, menulis, atau berbicara
- Anak dapat mengidentifikasi dan menulis angka 0-20
- Menghitung dengan satuan dan puluhan hingga 100
- Menyelesaikan soal penjumlahan sampai dengan 10
- Menyelesaikan soal pengurangan dengan angka 0-10
- Mengetahui bentuk dasar seperti persegi, segitiga, segi empat dan lingkaran
- Mengetahui alamat dan nomor teleponnya untuk keperluan keamanan diri
- Anak dapat berpartisipasi dalam kegiatan gerak tubuh (seperti senam atau tari) dalam kelompok
- Anak dapat menggunakan berbagai bahan-bahan seni untuk pengalaman eksplorasi
Lalu bagaimana tentang kemampuan membaca? Mungkin banyak para orang tua yang merasa panik ketika anak-anak belum bisa membaca saat usia lulus TK. Dalam buku Miseducation Preschool at Risk, David Elkind justru merekomendasikan untuk mulai belajar membaca secara simbolik saat usia anak kehilangan gigi susu (sekitar 7 atau 8 tahun).
Meskipun begitu pada beberapa anak yang mampu dan menunjukkan minat serta melakukan dengan senang, proses belajar membaca bisa dilakukan lebih awal. Bila belum menunjukkan minat, hal yang jauh lebih penting daripada mengajarkan skill membaca adalah:
- Proses menanamkan kecintaan kepada buku dan ilmu
- Melatih kemampuan anak dalam memahami isi bacaan
- Memperluas kosakata melalui kegiatan membaca (dibacakan orangtua)
- Memperluas wawasan melalui kegiatan membaca (dibacakan orangtua)

Ketidakbijaksanaan dalam mengajari anak-anak membaca justru dapat berakibat menghilangkan fitrah mereka sebagai manusia pembelajar. Fenomena saat ini banyak anak-anak yang mampu membaca tapi tidak mampu menangkap isi bacaan karena kekurang tepatan langkah awal dalam mengenalkan dunia membaca.
Ditulis oleh Kiki Barkiah, Ketua Yayasan Al-kindi Batam (komunitas homeschooling muslim dan rumah tahfidz Al-kindi Mahardika Batam.