Pada suatu hari, di sebuah siang yang cukup panas…
“Tinunungnungnung tininungnunung… Susu murniiii nasi yooo naaaalll…”
“Bundaaa, jajaaannn!” bocah itu langsung minta beliin, mendengar tukang susu lewat.
“Gak boleh sering-sering jajan!” bunda yang dipanggil, apa daya ayah yang menyahut. Bocah itu protes, “Tapi aku mau susuuu!”
“Ya udah, kalo mau susu, ayah bikinin!”
“Gak mau susu ayah! Maunya susu nasiyonaall!”
“Emang kenapa gak mau?”
“Susu ayah gak enak!”

“Ayah kalo bikinin susu, susunya kedikitan, jadi kurang manis…” nah ini bundanya datang.
“Tapi kalo terlalu manis kan bahaya buat anak. Kalo kena diabetes, gimana? Terus kalo susunya kebanyakan, ntar cepat habis, harus beli susu lagi. Kan mahal,” si ayah ngeluarin jurus Exist; mencari sebab serta mencari alasan, supaya tercapai hasratmu.
“Ya kalo ayah mau melarang anak jajan susu, ayah harus bisa ngasih alternatif yang setara, bahkan lebih baik. Anak-anak kan taunya enak, gak mikirin sehat atau tidak. Kalau ngelarang jajan biar anak sehat, kita sediain aja susu uht. Insya Allah enak dan sehat. Jadi kita kasih alternatif atas larangan kita.”
“Tapi….tapi susu uht kan mahal….”
“Ya kalo gak mampu beliin susu uht, bikinin susu yang enak. Kalo bikin susunya gak enak, nanti anak akan tetep milih jajan susu, malah bisa minta temennya. Ya udah biar bunda aja yang bikinin susunya.”
“Asiiikk, kalo susu bunda, aku mau!” si bocah kegirangan.
Dan selesailah polemik tentang susu untuk sementara. Lalu, apa urusannya pake bawa-bawa nama Ahok?
Kalem………..jangan buru-buru menjudge dengan mengatakan sebagai Ahok-lover maupun Ahok-hater. Mirip dengan polemik susu di atas, sebenarnya urusan pilkada DKI bisa dibikin simple apabila mereka yang melarang warga DKI untuk memilih Ahok, bisa mengajukan alternatif calon yang setara, bahkan lebih baik dari Ahok. Kalau cuma melarang tanpa memberi alternatif, apa bedanya dengan susu ayah yang gak enak?

Udah sih, gitu aja.
Baideway, rating untuk postingan ini adalah 13- jadi sebaiknya hanya untuk 13 tahun ke bawah aja ya. Penulis tidak bertanggung jawab untuk penafsiran-penafsiran dewasa atas makna susu-susu di atas.
wkwkwkwkw saya masih 12 th kok om
Iye nif, lebihnya ribuan hari 😀
Susu bunda kan ga beli (baca : Asi)
Tapi susu bunda ga cocok untuk anak 5 tahun ke atas 😛
Susu bunda kan gratis (baca :asi) ini lebih sehat Dr uht apa nasiyonaaal…
Kalo susu bunda, ayahnya ntar mupeng…
Setuju om Ali…
Mbo ya keluarin aja calon alternatif setara kalo emang ga boleh milih Ahok. Selesai… trus kalo masih milih juga, yowis. Setiap kita akan diminta pertanggungjawaban kelak.
Siiippppp
menurutku sampai kucing minum oskadon ga bakal ada yang bakal ‘setara’ sama dia bang. wkwk
Dulu kelinci ane waktu sakit, diminumin aspirin kas 😀