Bocah 2,5 tahun itu sedang ketagihan Ultraman. Apapun yang berbau Ultraman, kalau dia punya uang, pasti akan dibelinya. Sayangnya dia gak punya uang, “Aku kan masih kecil, belum kerja..” begitu katanya.
Tidak hanya koleksi, sepak-terjang Ultraman pun dilakoninya. Melompat, berteriak, memukul, menendang, sampai kuda-kuda jurus sinar ultra pun bisa ditirunya.
Bahkan bila ditanya orang, “Siapa namanya?” dia akan menjawab tegas sambil pasang kuda-kuda, “Aku Ultraman!!”
Orangtuanya tak henti-henti berpesan, “Jangan memukul teman ya…gak boleh….” dan dia patuh. Maka setiap kali bermain untuk kemudian memukul teman mainnya sampai menangis, bocah itu akan berdalih, “Dia kan musuh….”
Hingga tetangga baru itu datang, sebutlah namanya Budi. Budi telah berumur 4 tahun, sebentar lagi 5. Dan dia juga ngefans Ultraman.
Klop. Berhadapanlah keduanya suatu kali. Dan ketika Budi mengajak kenalan, “Aku Budi, kamu siapa?” dijawablah dengan tegas, “Aku Ultraman!!!” sambil pasang kuda-kuda.
Melihat bocah 2,5 tahun itu pasang kuda-kuda, Budi tak mau kalah dan pasang kuda-kuda juga. “Sini!” begitu tantangnya. Bersambut.
Si bocah 2,5 tahun maju menyerang. Dia langsung memukul Budi, berkali-kali. Menendang. Mendorong. Budi tak bergeming, juga tak menangis.
Melihat Budi tak tergoyahkan, bocah 2,5 tahun itu langsung lari menuju ayahnya yang sudah berdiri di depan pagar rumah. Lalu berlindung di balik kaki ayahnya.
“Eh ada Mas Budi… Lho koq takut sama Mas? Katanya Ultraman?”
“Aku bukan Ultraman. Aku Aslam!!”
Gambar hanya sebagai ilustrasi tanpa ada hubungan langsung dengan cerita
Ini bukanlah tentang kepengecutan. Ini bukanlah tentang standar ganda. Tapi ini adalah keputusan seorang batita, yang mengerti batasan kekuatannya.
Note: cerita telah mengalami bumbuisasi demi konspirasi kehebohan, jadi jangan dipercaya kecuali 10% saja
Laki banget itu bocah 2.5 tahun ya 😀
Emang dididik utk jadi laki koq, bukan jadi perempuan, apalagi jadi di antara keduanya
jadi inget cerita syaikhan waktu suka sama odd yang punya panah laser
http://jampang.wordpress.com/2012/03/05/panah-laser/
*mlipiirrr
halah, bapaknya ngeles aja
Bagian mana sih yg ngeles? Heran deh.. :-p