Kepada Seluruh Anak Sekolah, di Manapun Kamu Berada

Bagi para lulusan SMP yang akan masuk SMA, pekan ini sedang ada sebuah event besar yang mereka alami; memilih sekolah. Setelah pekan sebelumnya para orangtua dan anak lulusan SMP DKI, disibukkan dengan event besar ini, sekarang Depok yang mengalaminya.

Dengan sistem pendaftaran online yang katanya baru, para orangtua tampak bersemangat memilihkan sekolah terbaik bagi anak-anaknya. Bermodal nilai UN si anak dan informasi passing grade tiap sekolah, dimulailah perburuan tersebut. Bagi mereka yang nilai UNnya tinggi, dapat lebih mudah dalam memilih sekolah. Tapi bagaimana dengan yang nilainya rendah?

Kepada teman-temanku, anak sekolah lulusan SMP yang sedang berjuang untuk masuk ke SMA pilihannya, juga kepada orangtuanya, pesanku ini mudah-mudahan berguna untuk kalian; jangan silau dengan passing grade dan label SMA favorit. Juga jangan minder dengan nilai UN yang rendah. Karena semua itu bukan faktor utama penentu masa depanmu. Pun bukan patokan betapa berkualitasnya dirimu.

Anak Memilih SMA
harianjogja.com

Tahukah kamu dengan cerita Dragon Ball? Kenapa Kakarot (Goku) dikirim ke bumi dan bukan ke planet lainnya? Itu karena ‘nilai UN’ Kakarot rendah, hingga hanya bisa nembus ‘passing grade’ bumi yang juga rendah.

Bangsa Saiya adalah bangsa petarung dan penakluk. Sejak bayi kemampuan anak-anak bangsa Saiya sudah diukur, untuk ditentukan planet mana yang akan ditaklukkannya dengan kemampuan segitu. Dan Kakarot dikirim ke bumi, sebuah planet yang dianggap lemah oleh bangsa Saiya.

Namun Saiya adalah tetap Saiya. Walaupun dianggap lemah, pada akhirnya Kakarot bisa membuktikan diri sebanding bahkan lebih hebat dibanding Bezita, salah satu Saiya terkuat yang pernah dilahirkan. Bahkan Kakarot bisa mengalahkan Freeza, makhluk yang memusnahkan planet bangsa Saiya.

Tahukah juga kamu dengan cerita Eyeshield 21? Kisah tentang klub american football dari sekolah yang bahkan tidak punya tradisi olahraga; Deimon Devil Bats.

SMA swasta Deimon bukanlah SMA unggulan dalam hal pendidikan, pun dalam hal olahraga. Tapi sekolah itu memiliki siswa bernama Yoichi Hiruma, yang kagak peduli dengan predikat sekolah unggulan atau tim unggulan. Buat dia, peluang untuk menang, walau hanya nol koma sekian persen, adalah sebuah celah yang wajib diperjuangkan. Selama belum 0%, berarti kemungkinan masih ada.

Berbekal keyakinan itulah, Deimon Devil Bats kemudian menjelma jadi klub american football yang mampu bersaing denga Ojo White Knights, salah satu tim terkuat di Jepang. Bahkan Hiruma dan kawan-kawan terpilih mewakili tim Jepang untuk menghadapi tim negeri asal olahraga itu, Amerika Serikat.

Manusia Unggulan
eyeshield21.wikia.com / zerochan.net

Ah, itu kan hanya komik. Cuma fantasi dan imajinasi doang. Di dunia nyata mana ada yang kayak begitu?

Wah, kalau kamu berpikir begitu, berarti kamu belum kenal dengan sebuah SMA di pinggiran Jakarta. Pinggiran rel. Sekolah yang mungkin kamu belum pernah dengar, selain di sebuah acara NET TV, itupun bukan acara pendidikan dan nggak bahas tentang sekolah.

Sekolah yang kalau kamu dipalak di Blok M, terus ama yang malak ditanya, “Woy, anak mana lu?!” terus kamu jawab, maka dia akan nanya lagi, “Di mana itu?” Saking tidak terkenalnya itu sekolah.

Sekolah yang ketika kemarin beredar list 50 besar passing grade SMA di Jakarta, tersebar lewat broadcast, kamu tidak akan menemukan namanya dalam list itu. Sekolah yang bahkan gak masuk daftar 50 besar.

Sekolah yang mungkin akan jadi pilihan terakhir banyak orangtua, untuk menyekolahkan anaknya di situ.

Secara input, mungkin sekolah itu akan dianggap sekolah non unggulan, bahkan medioker. Tapi secara output, jangan diremehkan. Siswa sekolah itu bisa lho nembus IPB, UGM, UI dan ITB. Selain juga UNJ dan UIN yang sudah jadi langganan.

Siswa sekolah itu ada juga yang sukses jadi Ketua BEM UI dan bermimpi jadi Gubernur DKI suatu hari nanti.

Sekolah unggulan menghasilkan siswa unggulan? Menurutku itu biasa.

Tapi sekolah non unggulan, gak masuk 50 besar dan bisa menghasilkan siswa unggulan? Nah, ini baru sekolah luar biasa.

Mau tau nama sekolahnya? SMA 86 Jakarta Selatan. Acara reality shownya bisa kamu saksikan setiap hari di NET TV; Siap 86!

Gedung sekolah SMA 86
kemdikbud.go.id

Kalau ada yang bertanya, apakah sekolah non unggulan yang bisa menghasilkan siswa unggulan, hanya SMA 86 saja? Jawabannya, tentu saja tidak! Masih banyak sekolah lain semodel itu. Bahkan sekolah swasta atau madrasah sekalipun, yang dipandang sebelah mata, bisa kok menghasilkan siswa unggulan.

Jadi, jangan minder kalau harus masuk ke sekolah non unggulan. Jangan minder kalau nilai UN kamu tidak tinggi-tinggi amat. Tapi minderlah kalau di masa depan nanti, kamu tidak bisa menjadi manusia yang mampu memberi manfaat kepada orang banyak.

16 thoughts on “Kepada Seluruh Anak Sekolah, di Manapun Kamu Berada”

  1. Ahh. Gak karena sekolahnya sih, tapi karena semangat kalian. Yuk adek-adek, ukir prestasi sebaik mungkin. Jangan minder walau gak sekolah di sekolah unggulan.

    Reply
    • Iya mbak, gimana anaknya aja sebenernya, semangat belajar dan berprestasinya harus dijaga. Cuma kadang yang menyedihkan, kalau orangtuanya malu anaknya tidak dapat sekolah favorit. Bisa bikin anak demotivasi belajarnya. :'(

      Reply
    • Selama siswanya belajar dengan tekun dan kreatif, keunggulan pribadinya akan melebihi siswa sekolah unggulan manapun..

      Reply
    • Masuk SMA atau SMP mbak? Alhamdulillah, kalo ortu sudah ikhlas, insya Allah anak jadi lebih tenang dan percaya diri belajarnya.

      Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.