Anak adalah cerminan kedua orangtuanya. Ini bukan sekedar kata-kata tapi memang demikian kenyataan yang ada. Meski kadang orang tua memilih menutup mata atas segala sikap buruk anak yang sebenarnya menjadi warisan keluarga.
Terlebih demam artis saat sekarang ini menjadikan para ibu merasa wajar jika memakaikan busana seksi kepada anak-anak mereka. Atau setidaknya menjadikan mereka seakan obyek manekin yang bisa dipakaikan beragam busana yang tidak layak menjadi pakaian anak-anak. Fenomena yang umumnya terjadi pada orangtua yang memiliki anak perempuan.
Di sisi lain, yang mungkin kurang diperhatikan bagi sebagian orang tua adalah peluang terjadinya pelecehan pada anak-anak. Terlebih jika berbicara mengenai anak pada rentang usia dini yang cenderung jauh dari kemampuan membela diri. Busana terbuka yang menampakkan bagian tubuh tertentu umumnya menjadi pemikat para pedofil untuk memangsa anak-anak tersebut.
Peran orangtua, terutama ibu menjadi sangat-sangat penting. Kenapa? Karena ibu adalah guru pertama sang anak. Ibu adalah orang yang sangat menentukan karakter tumbuh kembang anak. Ingat, cara kita berpakaian menunjukkan siapa kita.
Bukan sekedar anak berpakaian trendi, namun aspek kesantunan dalam berpakaian juga jadi syarat utama. Tidak hanya sampai di situ. Harus diwaspadai pula para predator anak yang mencari mangsa dari dunia maya.
Tren ibu-ibu muda yang men-upload foto anak-anak mereka baik berbusana atau terkadang hanya berpakaian dalam, meski masih usia dini, tetap berbahaya. Justru anak-anak itu yang kemudian jadi obyek pemuas keinginan para predator tersebut. Tentu Bunda tidak ingin anak Bunda jadi obyek pemuas nafsu seseorang di luar sana bukan?
Karena itu, perhatikanlah beberapa patokan utama dalam memilih busana yang pantas bagi anak, khususnya bagi anak-anak dalam rentang usia dini atau pra sekolah:
1. Bahan yang menyerap keringat
Anak dalam fase tumbuh kembang sangat aktif. Hal ini menyebabkan mereka jadi sangat mudah berkeringat. Keringat yang timbul harus mudah diserap oleh pakaian. Tentunya dalam tahap tertentu, pakaian juga harus sering diganti agar anak tidak mengalami iritasi kulit. Selain itu, bahan yang mudah menyerap keringat juga biasanya tidak mudah bau. Bau juga akan membuat anak merasa tidak nyaman. Tidak hanya si anak yang mengenakannya, bukan tidak mungkin jika kemudian teman-temannya menghindari berkawan dengan si kecil karena bau akibat keringat yang bercampur dengan bahan baju yang kurang tepat.
2. Jahitan yang rapi dan kuat
Lagi-lagi anak yang aktif tentu akan banyak bergerak. Entah berlari, meloncat, berjoget atau apa pun aktivitas mereka, pakaian yang baik adalah yang tidak mudah terkoyak. Sehingga tentu mereka dapat bermain dengan aman dan nyaman. Dan lagi anak dalam fase usia pra sekolah sedang mulai menumbuhkan perasaan malu. Akan sangat baik bagi kita selaku orang tua untuk membantu anak melindungi tubuhnya dengan baik di hadapan kawan-kawannya tatkala bermain.
3. Model busana anak yang tidak terlalu banyak aksen
Renda, rample, rumbai, atau apa pun jenis aksen yang ada pada busana anak, sebaiknya tidak terdapat dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini akan mengganggu aktivitas anak. Dan lagi membuat dia tidak nyaman dalam bergerak. Sekali lagi ya Bunda, fungsi utama pakaian adalah untuk melindungi dan menutupi tubuh, bukan sekedar style atau mengikuti mode anak terkini.
4. Gunakan model busana yang sesuai usianya
Nah, ini pun sangat penting untuk Bunda perhatikan. Jangan sampai anak kita berbusana jauh di atas usianya. Berpakaian layaknya artis atau penyanyi atau bahkan artis seksi, itu bukanlah hal yang tepat diberikan pada anak kita. Perlu diingat Bunda, memilih busana yang tepat sedari dini akan membantu si kecil tumbuh dengan pengetahuan berbusana yang tepat. Kelak berpakaian santun dan rapi akan menjadi kebiasaan yang akan dibawanya hingga dewasa.