Adakah Diet yang Aman untuk Ibu Menyusui?

Masa kehamilan dilanjutkan masa menyusui identik dengan bertambahnya berat badan. Sebagian wanita menganggap bertambahnya berat badan ini, seksi. Sebagian lagi cukup terganggu dengannya sehingga merasa perlu melakukan diet untuk mengurangi timbangan. Nah, permasalahannya adalah, adakah diet yang aman untuk ibu menyusui?

Seperti jamak diketahui, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh ibu menyusui akan berbanding lurus dengan ASI yang diproduksi. Semakin banyak dan berkualitas makanan dikonsumsi ibu menyusui, maka semakin berkualitas pula ASI yang diberikan ke bayinya.

Diet Ibu Menyusui asi eksklusif
ASI Penting untuk Bayi (media3.s-nbcnews.com)

Sementara itu, bagi mayoritas orang, diet identik dengan mengurangi atau membatasi makanan yang dikonsumsi. Ini yang membuat konsep diet untuk ibu menyusui terasa kontroversial.

Orangtua zaman dulu sering berkata, jika saat ibu menyusui makan, bukan hanya untuk satu orang, tapi untuk dua orang yaitu dirinya dan bayinya. Karena itulah, kebutuhan kalori ibu menyusui juga meningkat setiap harinya.

Ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori sekitar 400-500 kalori setiap hari, agar kebutuhan makanan untuk diri dan bayinya terpenuhi. Maka, wajar jika seorang wanita bertambah berat badannya saat proses menyusui.

Lalu, jika seorang ibu menyusui merasa badannya terlalu berat, bolehkah ia menguranginya? Tentu saja boleh! Hanya, ada ukuran yang perlu diperhatikan. Berat badan yang aman untuk diturunkan oleh seorang ibu menyusui adalah sekitar 0,5 – 1 kg per minggunya. Disebut ‘aman’ disini merujuk pada kualitas dan kuantitas ASI yang akan dihasilkan, jika menurunkan berat badan dengan jumlah tersebut.

Diet Aman untuk Ibu Menyusui

Kembali kepada pertanyaan di atas, adakah diet yang aman untuk ibu menyusui? Jawabannya adalah, ada!

Terminologi ‘diet’ sendiri sebenarnya bukanlah mengurangi jumlah makanan yang kita konsumsi, namun bagaimana kita mengatur pola makan agar tubuh sehat dan bugar. Pola makan sehat akan tercapai jika makanan yang kita konsumsi mengandung nutrisi lengkap.

ASi lancar meski ibu diet
ASI untuk Si Kecil (addictionhope.com)

Setiap harinya, tubuh kita membutuhkan kelengkapan asupan nutrisi sebesar 30-40% karbohidrat, 20% protein, dan 40% lemak. Diet yang benar adalah jika kita dapat mengatur pola makan kita sehingga ragam zat dan jumlahnya tersebut tetap terpenuhi.

Nah, ibu menyusui menjadi kasus istimewa. Saat hendak melakukan diet, ia harus mempertimbangkan pengaruhnya, tidak hanya untuk kesehatan dirinya, namun juga bayi yang disusuinya.

Berikut ini tips melakukan diet untuk ibu menyusui yang aman:

1. Konsumsi makanan sehat dengan nutrisi yang lengkap

Kelengkapan nutrisi ini penting, untuk menjaga produksi ASI dan mendukung tumbuh kembang bayi. Setiap hari, seorang ibu menyusui dianjurkan mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat seperti nasi atau gandum; kaya serat dan aneka vitamin seperti yang terkandung dalam sayur dan buah; kaya protein seperti ikan, telur, atau daging; serta susu untuk mencukupi kebutuhan kalsium sang bayi.

Kacang-kacangan atau biji-bijian juga penting untuk dikonsumsi ibu menyusui. Selain kaya protein nabati, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung banyak zat besi. Disarankan untuk memilih kacang atau biji yang berwarna gelap, misalnya kacang merah.

2. Mencukupi kebutuhan cairan

Ibu menyusui juga harus mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuhnya. Ini untuk menghindari dehidrasi karena kekurangan cairan akibat air susu yang banyak diminum bayi. Setidaknya, ibu menyusui dianjurkan mengkonsumsi cairan sebanyak 2 liter setiap hari untuk mencukupi kebutuhan cairannya.

Kebutuhan cairan ini tidak hanya dapat dipenuhi dengan konsumsi air putih. Meminum jus buah atau jus sayur, juga susu, dapat membantu terpenuhinya cairan tubuh ibu menyusui. Sebaiknya hindari konsumsi minuman berwarna secara berlebihan. Batasi konsumsi teh dan kopi hanya 2 hingga 3 cangkir setiap hari.

olahraga untuk ibu menyusui
Ajak Si Kecil Saat Berolahraga (blog.ergobaby.com)

3. Menghindari pola diet yang memangkas kalori

Berhati-hatilah dengan pola diet yang dapat menurunkan berat badan secara drastis. Hindari juga pola diet yang memangkas kalori, apalagi dengan pola yang ekstrim. Memangkas kalori hanya akan berakibat buruk pada kualitas dan produksi ASI.

Selain itu, memangkas banyak kalori juga akan mengurangi energi yang diproduksi tubuh. Padahal, ibu menyusui membutuhkan banyak energi untuk terus menyusui dan merawat si bayi kecil.

Alih-alih memangkas kalori, ibu menyusui dapat melakukan diet gizi. Ini dapat dilakukan dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Selain itu, ibu menyusui juga dapat melakukan diet gizi dengan banyak mengkonsumsi daging tanpa lemak.

4. Olahraga rutin dan teratur

Selain untuk memperoleh tubuh yang bugar untuk menyusui dan merawat bayi, berolahraga juga sangat membantu untuk mengurangi berat badan ibu menyusui. Lakukan olahraga secara rutin dan teratur minimal sekali dalam sepekan. Ini dapat mulai dilakukan pada 6 hingga 8 minggu pasca melahirkan.

diet untuk ibu menyusui
Olahraga untuk Ibu Menyusui (babystrongworkout.com)

Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, jalan cepat atau joging berkeliling komplek juga sudah cukup membantu. Jenis olahraga lain yang dapat dilakukan adalah berenang atau bersepeda. Asalkan dilakukan secara rutin dan teratur, jenis olahraga di atas akan sangat membantu membakar kalori dan lemak berlebih pada ibu menyusui.

Demikianlah, ibu menyusui tetap dapat melakukan diet yang aman. Selain hal di atas, hal penting untuk diperhatikan adalah kapan waktu yang tepat untuk memulai.

Diet untuk ibu menyusui dapat mulai dilakukan saat bayi berusia 2 bulan. Jangan lupa juga untuk selalu mempertimbangkan kesehatan bayi sebelum melakukan diet. Nah, selamat mencoba!

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.