Apakah Bermain Gadget Baik Untuk Perkembangan Anak?

Saat ini jamak kita temui anak-anak kecil bahkan berusia balita yang mahir bermain gadget. Tidak hanya bermain, sebagian dari mereka sudah memiliki gadget yang dibelikan oleh orang tuanya. Akibatnya kebanyakan anak-anak menjadi lebih suka memainkan gadgetnya dibanding bermain bersama teman-teman di luar rumah. Sebenarnya bagaimanakah hubungan gadget dengan perkembangan anak? Apakah harus dilarang sama sekali atau dibolehkan tanpa pengawasan?

Anak Bayi dan Ipad
Kapan Anak Boleh Mengenal Gadget? (citytech.com.co)

Sebenarnya wajar apabila anak yang sedang memasuki masa golden age menjadi curious untuk mengeksplorasi gadget yang digunakan oleh orang tuanya. Menggunakan gadget dapat memenuhi hasrat belajar anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Karena itu mengarahkan anak ketika bermain gadget dapat bernilai positif bagi anak, dibandingkan dilarang sama sekali, karena kebutuhan rasa ingin tahunya menjadi terpenuhi.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengarahkan anak-anak dalam mengeksplorasi gadget, yaitu :

1. Izin dulu sebelum menggunakan.

Anak Meminta Izin Menggunakan Gadget
Meminta Izin (answers.com)

Pada usia balita, hampir dapat dipastikan tidak ada anak yang punya gadget sendiri, karenanya meminta izin pada kita untuk menggunakan gadget kita menjadi penting untuk diterapkan. Selain agar anak memahami konsep kepemilikan, mengerti sopan santun, juga agar kita tahu saat anak kita menggunakan gadget.

2. Dampingi anak-anak saat memainkan gadget.

Anak dan Orangtua dengan Gadget
Dampingi Anak Saat Menggunakan Gadget (pmkmedia.de)

Jika anak sudah dapat diajak berkomunikasi, ada baiknya kita bertanya, misal “Handphone Bunda mau dipakai untuk apa, Sayang?” Hal ini agar kita dapat mengontrol penggunaan gadget oleh anak-anak. Sebagai contoh, anak saya sering menggunakan handphone saya untuk menonton video kartun via youtube, pastikan kita yang buka youtube­-nya dan kita yang mengetikkan keyword untuk pencarian video yang ia inginkan. Setelah itu dampingi saat ia menonton, jelaskan ini adegan apa, apa hikmahnya, ini yang bisa ditiru ini yang tidak, dan seterusnya.

3. Batasi waktu menggunakan gadget.

Batasi Waktu Bermain Gadget
Batasi Waktu Anak (conversinhademae.com.br)

Sudah banyak referensi yang mengatakan bahwa terlalu banyak terpapar gadget tidak baik bagi anak, maka membatasi waktu mereka untuk menggunakan gadget adalah langkah bijak yang dapat ditempuh. Biasanya saya bilang ke anak saya (karena ia baru 3 tahun dan belum mengerti konsep jam), “Kalau Bunda bilang saat menonton video sudah selesai, berarti tablet-nya harus dikembalikan ya?!” Untuk anak yang lebih besar dapat diterapkan pembuatan jadwal penggunaan gadget misalkan berapa kali atau berapa jam dalam sehari.

4. Siapkan aktivitas menarik yang lain agar anak tidak kecanduan gadget.

Jajanan Higienis Dapat Dibuat Sendiri
Aktivitas Memasak Sebagai Alternatif Gadget (lsx.org.uk)

Setelah kita batasi anak-anak kita menggunakan gadget, tentunya kita harus siapkan aktivitas alternatif agar mereka tidak bosan dan akhirnya kembali lagi ke gadget. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan misalnya bersepeda keluar, membacakan cerita, membuat kerajinan tangan, bernyanyi bersama, dan sebagainya.

5. Jadikan gadget sebagai sarana belajar.

Anak Mulai Mengenal Gadget
Jadikan Gadget Sarana Belajar (marieclaire.fr)

Upayakan penggunaan gadget oleh kita dan anak-anak kita adalah dalam rangka menambah ketrerampilan dan pengetahuan atau wawasan. Maka usahakan games yang kita unduh, juga video yang ditonton sesuai dengan tujuan tersebut.

6. Terakhir, jangan contohkan ‘kecanduan gadget’ pada anak-anak kita.

Orang tua kadang lebih mementingkan gadget
Jangan Contohkan Kecanduan Gadget (psychalive.org)

Memang, tak dapat dipungkiri, saat ini kehidupan sosial dan pekerjaan profesional kita juga dapat diakses melalui gadget. Ada banyak sekali ragam sosial media yang bisa kita gunakan untuk terkoneksi dengan teman, kolega atau kerabat kita, tanpa harus bertatap muka. Meski kebutuhan sosialisasi kita via gadget juga tinggi, namun jangan juga menjadikan kita lupa pada anak-anak.

Maka, sangat disarankan membatasi diri untuk berinteraksi dengan gadget saat sedang bersama anak-anak. Jika ada hal sangat mendesak sehingga kita harus menggunakan gadget di depan mereka sebaiknya beritahukan, misal “Sebentar ya Nak, Ayah harus jawab pesan Om Bambang dulu, Om Bambang lagi butuh bantuan Ayah nih” Dan, segera letakkan kembali gadget setelah selesai. Jangan keasyikan main gadget sedangkan anak-anak tidak diperhatikan, yakinlah mereka peniru ulung!

Pada usia anak-anak dengan perkembangan otak yang sedang pesat, memperbanyak larangan hanyalah akan menimbulkan dampak buruk. Melarang anak memenuhi rasa ingin tahunya malah akan menghambat pengalaman belajar yang lebih jauh lagi akan menghambat perkembangan otaknya. Terlalu banyak melarang juga pada akhirnya dapat menyebabkan anak-anak kita mengalami krisis kepercayaan diri. Mereka merasa minder karena mengira bahwa semua hal yang ia lakukan salah di mata kita.